HOW TO IDEAL COST BAJAJ/BEMO SERVICE


Pada umumnya, ketika para penumpang kereta api/ kereta listrik turun dan keluar dari stasiun jakarta langsung saja ditawarin jasa bemo/bajaj oleh abang-abang bemo/bajaj. Umumnya mereka memulai dengan perkataan "Mau kemana, bu/pak?", "Pakai bajaj/bemo, bu/pak?" dan lain sebagainya.


Ketika kita langsung bilang suatu tepat pasti bilangnya "15 ribu", entah dekat maupun jauh. Nah untuk itu kita perlu nawar dan benar-benar tahu jarak lokasi yang kita tuju dari stasiun tersebut.

Pada hari sebelumnya saya mencari peta lokasi tempat yang akan saya tuju dari layanan google yaitu google maps. Dari situ saya melihat jarak antara stasiun kereta dengan tujuan saya. Informasi tersebut menjadi kunci peganggan saya ketika melakukan tawar-menawar harga dengan abang-abang bemo/bajaj. Proses tawar-menawar jadi lebih enak dan tenang kalau kita tampak tahu persis lokasi tersebut. Mereka bakal nurunin dikit-demi sedikit tarifnya. Anda juga harus pandai menganalisis harga pantas untuk tarif ke tempat tujuan Anda tersebut. Ketika harga yang diturunin mentok, mungkin itu harga deal/tarif layanan bajaj/ bemo ke lokasi tersebut namun dikembalikan ke analisis Anda apakah benar harga tersebut sudah sesuai dengan yang sebenarnya.



Ini contoh percakapan tawar-menawar saya dengan abang-abang bemo/bajaj:

Saya: Bang, ke Kantor ABCDEF berapa?

Abang Bemo/Bajaj:  14 ribu saja.

Saya: Mahal banget, bang. Kan cuma deket. (Saya bilang deket karena sudah tahu jarak antara stasiun dengan kantor ABCDEF hanya 2 km-an).

Abang Bemo/Bajaj: Ya sudah, 12 ribu.

Saya: Yah...kan cuma situ doang, bang.

Abang Bemo Bemo/Bajaj: Kalau gitu 10 ribu saja dah.

Saya: Masak cuma 2 km-an saja 10 ribu, bang. (Dengan nada ngomong sopan, menghormati yang lebih tua)

Abang Bemo/Bajaj: (Bersikeukuh) Ayooook berangkat, 8 ribu saja.

Saya: 7 ribu ya? (Analisis saya, biaya bensin/solar 1 liter untuk perjalanan bolak-baliknya abang dari stasiun-kantor ABCDEF-stasiun sisanya upah jasanya, secara logika pasti tidak mungkin 2 km-an sampai 1 liter jadi pasti sisa bahan bakarnya kecuali mesin bemo/bajajnya sudah uzur hehehehe)

Abang Bemo/Bajaj: Okelah =)

Hal tersebut merupakan salah satu contoh perilaku konsumen cerdas. Ayoook mulai jadi konsumen cerdas dari diri sendiri dan hal-hal kecil!

Nah cukup sekian yang dapat saya bagikan pada sobat-sobat blogger, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan.


Sumber: fsetiyawan

Categories: , ,

Komentar akan OTOMATIS DIHAPUS jika memberikan komentar mengandung iklan, link aktif, dan perkataan yang tidak sopan. Terima Kasih ^_^