AVOCADO HEALTH FACTS: MAYBE YOU DIDN'T KNOW



FAKTA KESEHATAN TENTANG ALPUKAT YANG BELUM TENTU ANDA TAHU - Alpukat tidak hanya lezat untuk dijadikan campuran es teler atau es campur. Tapi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Buah yang masih 'satu saudara' dengan berry ini kaya akan lemak sehat dan tak jenuh yang membantu proses pembakaran lemak berlebih serta memperkuat struktur dinding sel. Ini sejumlah khasiat lain dari alpukat, seperti dikutip dari Huffington Post.

FAKTA KESEHATAN TENTANG ALPUKAT YANG BELUM TENTU ANDA TAHU

1. Alpukat Mengandung Potassium Lebih Banyak dari Pisang
Selama ini potassium lebih diketahui banyak terkandung dalam pisang. Tapi alpukat ternyata memiliki potassium yang lebih tinggi. Dalam satu butir alpukat, terdapat 975 miligram potassium sementara pisang (ukuran sedang) hanya setengahnya, sekitar 487 miligram. Potassium merupakan jenis elektrolit yang sangat penting untuk hidrasi tubuh. Salah satu jenis elektrolit ini juga berkhasiat menurunkan tekanan darah serta membantu kesuburan, fungsi otak dan syaraf.


2. Alpukat Buah Berprotein Tinggi
Satu butir alpukat memiliki empat gram protein, menjadikannya sebagai buah yang paling tinggi kandungan proteinnya. Protein pada alpukat pun merupakan protein sehat yang tidak mengandung lemak trans, lemak jenuh dan mudah dicerna. Jadi jika Anda vegetarian atau menghindari protein hewani, alpukat bisa dijadikan pilihan. Campurkan pada salad, sandwich atau sushi.

3. Pengganti Butter yang Lebih Sehat
Butter dan mentega cenderung berkalori dan berlemak tinggi. Jika Anda ingin membuat kue sehat, bahan tersebut bisa digantikan oleh alpukat. Buah ini memiliki tekstur yang creamy dan lemak sehat. Menghasilkan rasa yang enak tapi juga sehat. Anda tidak harus menghilangkan penggunaan butter sama sekali. Cukup kurangi hingga setengahnya, lalu gantikan dengan alpukat. Chocolate chip cookies, brownies atau muffin pun jadi lebih sehat.

4. Untuk Merawat Kecantikan
Alpukat juga berkhasiat untuk merawat kecantikan. Buah ini bisa dijadikan perawatan rambut dan kulit harian Anda. Alpukat mengandung antioksidan, asam amino dan minyak esensial yang membantu memperbaiki kerusakan rambut, melembabkan kulit kering, merawat kulit yang terbakar matahari bahwa menyamarkan pori-pori. Lumatkan alpukat hingga menjadi pasta, lalu balurkan pada bagian yang Anda inginkan dan biarkan selama 10-15 menit.

Meskipun sehat, tetap batasi konsumsinya karena alpukat termasuk tinggi kalori. Cukup konsumsi setengah buah alpukat dan dimakan secara mentah. Tanpa campuran gula, sirup, susu kental manis atau bisa dijadikan campuran salad.



Sumber: detik [dot] com
Read More …
Categories: ,

DO NOT PRESS YOUR PIMPLES!


STOP! JANGAN DIPENCET, INI CARA TERBAIK ATASI JERAWAT - Jerawat yang muncul di bagian wajah seringkali menimbulkan rasa gemas saat melihatnya. Rasa gemas ini kemudian akan berlanjut menjadi keinginan untuk memencet jerawat agar hilang. Padahal cara ini juga memperburuk kondisi jerawat itu sendiri.

"Memencet jerawat merupakan cara paling sering dilakukan untuk mengatasinya, baik oleh laki-laki maupun perempuan. Padahal ini sama sekali bukan solusi yang baik untuk mengatasi masalah jerawat," ujar dr Gloria Novelita, SpKK, spesialis kulit dan kelamin, dalam acara Nexcare: 'Don't Cover Your Face!', yang diadakan di ANZ Tower, Jl Jend Sudirman, Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Selain akan menimbulkan nyeri, tangan yang tidak bersih dan digunakan untuk memencet jerawat akan memindahkan bakteri. Akibatnya, peradangan pada jerawat akan menjadi kian parah dan berujung pada kemerahan.

"Kalau sudah makin parah radangnya, pasti nanti jadi merah. Justru kebiasaan seperti ini yang membuat luka jerawat menjadi membekas dan bopeng," tutur dr Gloria yang kini praktik di Klinik BeYouTiful.

Menurut dr Gloria, kebiasaan ini muncul karena biasanya orang tersebut sudah tidak sabar ingin segera 'menghilangkan' jerawat yang ada di wajahnya. Bisa disebabkan karena akibat adanya jerawat tersebut ia menjadi tidak percaya diri dan malu. Lantas bagaimana cara menghilangkan jerawat tanpa memencetnya?

"Sebenarnya jerawat bisa sembuh sendiri, yang penting tidak disentuh-sentuh apalagi ditekan dengan tangan yang belum tentu terjaga kebersihannya dan bebas dari kuman. Sebab, selain karena faktor kebersihan, tekanan yang diberikan saat memencet jerawat juga akan merangsang jerawat untuk menjadi semakin radang," tutur dr Gloria.

Berikut tips dari dr Gloria untuk mengatasi jerawat:

1. Bersihkan wajah setiap hari dengan menggunakan produk yang lembut dan tidak menimbulkan iritasi, misalnya produk pembesih khusus kulit sensitif

2. Sebisa mungkin hindari untuk facial saat kulit wajah sedang berjerawat

3. Istirahat yang cukup minimal 7-8 jam per hari

4. Hindari menggunakan kosmetik berlebihan, apalagi jika digunakan selama seharian penuh. Sebab, kosmetik akan menutup pori-pori dan semakin menyumbat jerawat

5. Hindari ruangan yang panas dan lembab karena akan memicu kelenjar keringat menjadi lebih aktif

6. Jika sebelumnya Anda adalah seorang perokok, ada baiknya dihentikan terlebih dahulu

7. Hindari stres yang berlebihan

8. Perbanyak minum air putih dan kurangi makanan tinggi lemak

9. Perbanyak asupan vitamin A dan zinc. Vitamin A terdapat pada hati sapi, wortel, brokoli, ubi jalar, kangkung, bayam, dan melon. Sementar zinc banyak terdapat pada tiram, hati sapi, daging merah, dan jamur.


Sumber: Detik Health
Read More …
Categories: ,

WHY DOES AL QUR'AN REFER TO ALLAH USING MASCULINE PRONOUN, "HE"?


Assalamu’alaikum,
MENGAPA DALAM AL QUR'AN TERJEMAHAN INGGRIS KATA GANTI ALLAH ADALAH HE - Saya kemarin sempat melihat Al-Quran terjemahan Bahasa Inggris. Yang saya tanyakan mengapa mereka memakai kata ganti “He” sebagai kata ganti Allah padahal itu merupakan kata ganti laki-laki? Dan menurut saya itu seperti ajaran Nasrani. Mohon penjelasannya.

Jazakumullah khair.
Wassalam

Jawaban:

Wa'alaikumussalam,

Coba Anda simak surat Al-Ikhlas, yang berbunyi, “Qul HUWA Allah Ahad”. Kata “HUWA’ dalam bahasa Arab memang menunjukkan untuk dia laki-laki yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi “HE”.

Jadi, jika Quran terjemahan bahasa Inggris menyebutkan He untuk menuntuk ke Allah, tidaklah melanggar sisi kebahasaan ataupun sisi Aqidah.

Nah, begini penjelasannya. Lafaz Allah dalam bahasa Arab memang bersifat maskulin. Sebagaimana lafaz Muhamamd bersifat maskulin, begitupula 'Ali, Umar dan Utsman. Sebaliknya lafaz A'isyah, Maryam, Hafshah, Ummi bersifat feminin.

Yang menarik, lafaz Khuzaimah itu maskulin. Namun karena memakai “…ah” diakhir kata diduga oleh orang Indonesia bersifat feminin. Akhirnya, dinamakanlah anak perempuannya dengan Khuzamah

Analoginya dalam bahasa kita adalah: Syarif itu maskulin, sedangkan Syarifah itu feminin. Tetapi tidak semua yg pakai “…ah” di akhir kata adalah perempuan. Bagaimana dengan Syaifullah? Heheh...

Dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris, semua kata mengandung salah satu sifat, apakah itu feminin atau maskulin. Tidak ada satu kata ganti pihak ketika dalam bahasa Arab yang bersifat netral, sebagaimana dalam bahasa Inggris ada "it" (dia benda), dan dalam bahasa Indonesia lebih netral lagi: "dia" saja, atau bahkan "beliau". Jadi, kalaupun kata Allah bersifat feminin, tidak akan merujuk bahwa Allah itu perempuan; sebagaimana kalau diterjemahkan menjadi “He” tidak berarti kita menganggap Allah itu lelaki!

Allah tentu saja bukan lelaki dan bukan perempuan. Namun, dalam bahasa Arab dan Inggris, kejelasan status feminin atau maskulinnya suatu kata akan sangat berpengaruh pada gramatika kata selanjutnya. Jadi, kaidah kebahasaan mengharuskan kita memilih satu kata untuk menyebut nama Tuhan kita, dan kata itu, dalam kaidah bahasa Arab, tidak ada yang netral. Meskipun dalam bahasa Inggris ada "It" yang "sedikit" netral, namun kata ini menunjuk kepada ia yang tidak bernyawa.

Ini murni masalah (rasa) bahasa. Contoh lain, dalam bahasa Indonesia dan seluruh bahasa daerahnya kata ganti pihak kedua (Anda/kau) memiliki sekian banyak varian tingkatan (kasta). Tidak demikian dengan bahasa Inggris yang cukup dengan "You" saja. Sedangkan dalam bahasa Arab kembali dibedakan antara maskulin dan feminin. Untuk kata ganti pihak pertama bahasa Arab dan Inggris sepakat untuk tidak membedakan kasta (Ana/I dan Nahnu/Our), sedangkan bahasa Indonesia dan seluruh bahasa daerahnya memiliki sekian banyak kasta (Aku/Saya).

Akhirnya, inilah kelemahan bahasa manusia dalam mengungkapkan Dzat Allah. Maha Suci Allah dari segala kekurangan bahasa manusia!


Sumber: Tetangga sebelah
Read More …
Categories: ,

10 TEMPORARY HERBAL REMEDIES FOR DENTAL PROBLEM


SAKIT GIGI? YUK OBATI SEMENTARA DENGAN 10 BAHAN ALAMI INI - Sakit gigi merupakan pengalaman buruk bagi siapa saja yang pernah mengalaminya. Selain membuat kita tak bisa makan dengan nyaman, sakit gigi juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Pengobatan utama tetap harus dilakukan oleh dokter gigi, namun ada beberapa bahan alami yang sementara dapat membantu meredakan nyeri yang Anda alami.

Berikut 10 bahan alami yang bisa Anda gunakan untuk membantu meredakan sakit gigi, seperti dilansir Boldsky, Selasa (13/8/2013):

1. Es batu
Penggunaan es batu pada pipi di sisi yang terkena sakit gigi merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi sensasi nyerinya. Anda bisa juga menggunakannya dengan cara membungkus es batu dengan handuk dan meletakkannya di gigi yang nyeri. Tetap lakukan hal ini setiap 20 menit sekali untuk merasakan manfaatnya.

2. Air garam hangat
Campur 1 sendok teh garam dengan segelas air hangat dan gunakan untuk berkumur. Garam memiliki sifat penyembuh alami yang bisa menenangkan jaringan iritasi dan membuang bakteri keluar.

3. Mentimun beku
Apakah kamu menyukai mentimun? Jika ya, maka akan sangat menguntungkan gigi. Potong beberapa irisan mentimun tebal yang telah didinginkan atau beku. Vitamin dan mineral yang terdapat di dalam mentimun dapat meringankan rasa sakit gigi.

4. Minyak cengkeh
Teteskan minyak cengkeh pada kain kasa atau kapas, kemudian letakkan pada gigi yang sakit. Anda akan mendapatkan manfaatnya langsung, sebab minyak cengkeh digunakan sebagai antiseptik untuk berbagai tujuan.

5. Minyak oregano
Minyak oregano juga merupakan bahan rumahan yang sangat baik untuk meredakan sakit gigi. Penerapannya serupa dengan minyak cengkeh, teteskan minyak oregano pada kain kasa atau kapas, kemudian letakkan pada gigi yang sakit.

6. Peppermint
Jika Anda mengalami sakit gigi, cobalah untuk mengunyah daun peppermint. Peppermint merupakan salah satu ramuan alami yang memiliki sifat anestesi. Jika Anda mengunyah peppermint untuk beberapa waktu, maka hal ini akan membantu mengurangi rasa sakit gigi.

7. Kantong teh
Ambil kantong teh hitam dan hangatkan di dalam air mendidih. Setelah itu, letakkan di daerah gigi yang sakit. Ini akan meredakan sakit pada gigi Anda sebab teh hitam memiliki sifat yang mampu mengurangi nyeri.

8. Bawang putih
Hancurkan sesiung bawang putih, kemudian tambahkan garam dan letakkan pada gigi yang sakit. Selain itu Anda juga bisa mengunyah 1 atau 2 siung bawang putih untuk mengurangi rasa sakit.

9. Bawang merah
Selain bawang putih, bawang merah juga merupakan obat yang baik untuk meredakan sakit gigi. Jika memungkinkan, cobalah untuk mengunyah bawang merah. Jika Anda tak menyukai aroma bawang merah, Anda bisa memotong bagian kecil bawang merah dan digigit di bagian gigi yang sakit.

10. Merica dan garam
Campur garam dan merica dalam beberapa tetes air dan buatlah menjadi pasta. Oleskan langsung pada gigi yang sakit, diamkan selama minimal 20 menit, kemudian bilas dengan air hangat. Ulangi proses ini setiap hari untuk mendapatkan bantuan yang tepat untuk meredakan nyeri gigi.


Sumber: Detik Health
Read More …
Categories: ,

KEUTAMAAN DZIKIR SETELAH SHOLAT SUBUH - Diriwayatkan oleh Tirmidzi, disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:

"Barangsiapa yang mengucapkan doa setiap selesai sholat Subuh, dan ia masih melipatkan kedua kakinya serta belum berkata-kata yang lain, yaitu doa:
Laa Ilaaha Illa Allahu Wahdahu Laa Syarikala Lahu, Lahulmulku walahulhamdu, yuhyi wayumitu, wahuwa 'ala kulli syai'in qodiir.
Sebanyak 10 kali, maka Allah tuliskan baginya 10 kebaikan dan menghapus darinya 10 kejelekan, mengangkat derajatnya sebanyak 10 derajat, dan pada hari itu ia berada di dalam perlindungan dari setiap perkara tidak mengenakkan dan dijaga dari setan. Tidak ada yang bisa membinasakannya hari itu selain perbuatan syirik kepada Allah..

Diriwayatkan oleh Tirmidzi (no.3811) kitab ad- Da'awat, dan ia berkata, "Hadits hasan shohih"..

Semoga kita bisa mengamalkannya dan menjadi orang yang selalu sambung menyambung kebaikan dengan menyebarkannya. Aamiin..


Sumber: Tetangga sebelah
Read More …
Categories: ,

NOTHING IS WASTED EFFORT


TIDAK ADA YANG SIA-SIA - Hiduplah seorang laki-laki yang sangat miskin bersama istrinya. Suatu sore, sang istri meminta dibelikan sisir untuk rambutnya yang panjang terlihat anggun, anggun di depan suaminya. Sang suami memandangnya dengan sedih, dan berkata,"Maaf sayang, Aku belum bisa memenuhi permintaanmu...bahkan untuk jam tanganku saja aku belum bisa membeli talinya". Istrinya tidak membantah, bahkan tampak senyum di wajahnya.

Keesokan harinya, setelah selesai dari pekerjaannya, sang suami pergi ke pasar dan menjual jam tangannya, yang tanpa tali itu, dengan harga murah. Kemudian membeli sisir permintaan istrinya.

Ketika sampai di rumah sore hari sambil membawa sisir yang dibelinya itu, ia melihat rambut istrinya sudah sangat pendek sekali, dan dilihat tangan istrinya memegang tali jam tangan (rupanya sang istri memotong rambutnya dan menjualnya untuk membeli tali jam tangan). Lalu keduanya saling memandang dengan air mata yang telah mengalir di pipi.

Bukan karena apa yang mereka lakukan sia-sia!!! Tetapi karena keduanya merasa sal ing mencintai. Keduanya sama-sama ingin memenuhi apa yang diinginkan satu sama lain.

Ingatlah selalu!!! Bahwa mencintai atau dicintai seseorang itu harus berusaha membahagiakannya dengan banyak cara, bahkan jika hal tersebut berharaga mahal. Karena cinta sejati bukanlah pada kata-kata tapi pada perbuatan nyata.


Sumber: Tetangga sebelah
Read More …
Categories: ,

THE BEST OF DISHES IS A VINEGAR


SEBAIK-BAIK LAUK ADALAH CUKA - Sahabat Nabi, Jabir ibn Abdullah, menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah Saw. meminta lauk kepada keluarganya. Namun, mereka berkata,"Kita tidak punya apa-apa, kecuali cuka." Maka, Rasulullah Saw. pun tetap memintanya dan beliau makan dengannya, seraya berkata,"Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk adalah cuka" (HR Muslim).

Tentu saja, pada zaman nabi masih banyak lauk yang jauh lebih baik daripada cuka, seperti roti, daging, kurma, keju, sayur-mayur, dan sebagainya. Lalu, mengapa Rasulullah mengatakan bahwa cuka adalah lauk terbaik? Sungguh, pernyataan Nabi ini ungkapan syukur atas rezeki apa pun yang tersedia, juga demi menyenangkan perasaan istrinya. Bukankah beliau yang mengajarkan untuk tidak mencela makanan serta memperlakukan istri dengan baik?

Suatu ketika, Rasul pernah pulnag pergi pagi-pagi. Tentulah, beliau amat lapar saat itu. Namun, beliau tidak mendapati apa pun yang bisa disantap. Bahkan, yang mentahpun tidak ada, karena istriny, Aisyah, belum ke pasar. Nabi bertanya,"Belum ada sarapan, wahai Humaira?" (panggilan mesra untuk istri beliau, yang berarti 'Wahai yang pipinya kemerah-merahan'). Dengan serba salah, Aisyah menjawab,"Belum ada apa-apa, wahai Rasulullah." Lantas, beliau berkata,"Kalau begitu, hari ini aku berpuasa saja." Tanpa sedikit pun tergambar rasa kesal di wajahnya.


Sumber: HR Muslim dalam Muhammad sebagai Suami dan Ayah
Read More …
Categories: ,

DOSA-DOSA BERGUGURAN


Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya (memperhatikan suaminya), maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami-istri itu dari sela jemarinya.

-Abu Sa'id Al-Khudri-
Read More …
Categories: ,

RASULULLAH'S LOVE FORWARD ORPHANS


“Barang siapa mencintai dan menyantuni anak-anak yatim, kelak akan hidup berdampingan bersamaku di surga.”
(Al-Hadis).

CINTA RASULULLAH TERHADAP ANAK YATIM - Usai menunaikan salat Id dan bersalaman dengan para jamaah, Rasulullah SAW segera pulang. Di jalan pulang, dilihatnya anak-anak sedang bermain di halaman rumah penduduk. Mereka tampak riang gembira menyambut hari kemenangan setelah sebulan berpuasa. Pakaian mereka pun baru. Rasulullah SAW mengucap salam kepada mereka, dan serentak mereka langsung mengerubuti Rasul SAW untuk bersalaman.

Sementara itu, tak jauh dari sana, di pojok halaman yang tak terlampau luas, tampak seorang anak kecil duduk sendirian sambil menahan tangis. Matanya lebam oleh air mata, tangisnya sesenggukan. Ia mengenakan pakaian bekas yang sudah sangat kotor penuh tambalan di sana-sini. Compang-camping.

Melihat anak kecil yang tampak tak terurus itu, Rasulullah SAW segera bergegas menghampirinya. Dengan nada suara pelan penuh kebapakan, Rasulullah SAW bersabda, ”Hai anak kecil, mengapa engkau menangis, tidak bermain bersama teman-temanmu?” Rupanya anak itu belum tahu bahwa yang menyapanya adalah Rasulullah SAW.

Dengan ekspresi wajah tanpa dosa, ia menjawab sambil menangis, ”Wahai laki-laki, ayahku telah meninggal dunia di hadapan Rasulullah SAW dalam sebuah peperangan. Lalu ibuku menikah lagi dan merebut semua harta warisan. Ayah tiriku sangat kejam. Ia mengusirku dari rumah. Sekarang aku kelaparan, tidak punya makanan, minuman, pakaian, dan rumah. Dan hari ini aku melihat teman-teman berbahagia, karena semua mempunyai ayah. Aku teringat musibah yang menimpa Ayah. Oleh karena itu, aku menangis.”

Seketika Rasulullah SAW tak kuasa menahan haru mendengar cerita sedih itu. Bulir-bulir air matanya membasahi mukanya yang suci dan putih bersih penuh kelembutan itu. Maka Rasulullah SAW pun lalu memeluknya, tanpa memedulikan bau dan kotornya pakaian anak itu, sambil mengusap-usap dan menciumi ubun-ubun kepalanya.

Lalu sabda Rasul, ”Hai anak kecil, maukah engkau sebut aku sebagai ayah, dan Aisyah sebagai ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husein sebagai saudara laki-lakimu, Fatimah sebagai saudara perempuanmu?” Seketika raut wajah anak itu berubah cerah. Meski agak kaget, ia tampak sangat bahagia. ”Mengapa aku tidak mau, ya Rasulullah?”

Hidup Berdampingan

Rasulullah SAW pun lalu membawanya pulang. Disuruhnya anak itu mandi, lalu diberikannya pakaian yang bagus dengan minyak wangi harum. Setelah itu, Rasulullah mengajaknya makan bersama. Lambat laun, kesedihan anak itu berubah menjadi kebahagiaan. Dan tak lama kemudian ia keluar dari rumah Rasul sembari tertawa-tawa gembira. Dan ia pun bermain bersama teman-teman sebayanya.

”Sebelumnya kamu selalu menangis. Mengapa sekarang kamu sangat gembira?” tanya teman-temannya.

Dengan gembira anak itu menjawab, “Aku semula lapar, tapi sekarang sudah kenyang, dan sekarang berpakaian bagus. Sebelumnya aku yatim, sekarang Rasulullah adalah ayahku, Aisyah ibuku, Hasan dan Husein saudaraku, Ali pamanku, dan Fatimah saudara perempuanku. Nah, bagaimana aku tidak bergembira?”

”Seandainya ayah kami gugur di jalan Allah dalam peperangan itu, niscaya kami menjadi seperti dia,” kata beberapa kawannya.

Namun, kebahagiaan anak yatim itu tidak berlangsung lama. Tak lama berselang beberapa waktu setelah menunaikan haji wada, tepatnya pada hari Senin 12 Rabiul wwal 11 H (633 M) Rasulullah SAW wafat.

“Sekarang aku menjadi anak yatim lagi,” katanya ambil keluar dari rumah Rasulullah dan menaburkan debu di kepalanya karena merasa sedih. Kata-kata anak itu kebetulan terdengar oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq, yang berada tak jauh dari sana. Maka ia pun lalu ditampung di rumah Abu Bakar.

Demikian sekelumit kisah kecintaan Rasulullah SAW kepada anak yatim di hari raya. Betapa di hari yang penuh kemenangan itu, hari raya menjadi hari yang menyedihkan - sementara nasib mereka banyak yang luput dari perhatian. Anak-anak yatim adalah makhluk yang senantiasa berpuasa dalam hidupnya, baik dalam memenuhi kebutuhan jasmani maupun rohani. Jangankan mengenakan pakaian baru, untuk makan sehari-hari saja sulit.

Sungguh, memperlakukan dengan baik dan menyantuni anak yatim pada hari raya - dan tentu hari-hari biasa - merupakan langkah yang mulia dan terpuji. Dalam Islam, mereka yang menyantuni anak yatim niscaya mendapat penghargaan yang sangat tinggi.

Sabda Rasul, ”Barang siapa menyantuni anak yatim, dia berada di surga bersamaku seperti ini (Rasulullah mempersandingkan jari telunjuk beliau dengan dan jari tengah).” Maksudnya, hidup berdampingan dengan Rasulullah SAW di surga.


Sumber: Ramadan Detik
Read More …
Categories: ,

THE CHICKEN AND DUCK


AYAM DAN BEBEK - Sepasang pengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah Taman pada suatu malam musim panas yang indah, seusai makan malam. Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan tatkala mereka Mendengar suara di kejauhan:

“Kuek! Kuek!”

“Dengar,” kata si istri, “Itu pasti suara ayam.”

“Bukan, bukan. Itu suara bebek,” kata si suami.

“Nggak, aku yakin itu ayam,” si istri bersikeras.

“Mustahil. Suara ayam itu ‘kukuruyuuuk!’, bebek itu ‘kuek! Kuek!’

Itu bebek, Sayang,” kata si suami dengan disertai gejala-gejala awal Kejengkelan.

“Kuek! Kuek!” terdengar lagi.

“Nah, tuh! Itu suara bebek,” kata si suami.

“Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul,” tandas si istri, sembari Menghentakkan kaki.

“Dengar ya! Itu a... DA... Lah... Be... Bek, B-E-B-E-K. Bebek! Mengerti?” si suami berkata dengan gusar. “Tapi itu ayam,” masih saja si istri bersikeras.
“Itu jelas-jelas bue... Bek, kamu... Kamu....”

Terdengar lagi suara, “Kuek! Kuek!” sebelum si suami mengatakan sesuatu Yang sebaiknya tak dikatakannya. Si istri sudah hampir menangis, “Tapi itu ayam....”

Si suami melihat air Mata yang mengambang di pelupuk Mata istrinya, Dan Akhirnya.... Wajahnya melembut Dan katanya dengan mesra, “Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu memang suara ayam kok.”

“Terima kasih, Sayang,” kata si istri sambil menggenggam tangan Suaminya.

“Kuek! Kuek!” terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka berjalan Bersama dalam cinta.

Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah: siapa sih yang Peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah keharmonisan Mereka, yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yang Indah itu.

Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara persoalan sepele? Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal “ayam atau bebek”? Ketika Kita memahami cerita tersebut, Kita akan ingat apa yang menjadi Prioritas Kita. Pernikahan jauh lebih penting ketimbang mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek. Lagi pula, betapa sering Kita merasa yakin, amat sangat mantap, mutlak bahwa Kita benar, namun belakangan ternyata Kita salah? Lho, siapa tahu? Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa genetik sehingga bersuara seperti bebek!


Sumber: Dr. Sudarmono
Read More …
Categories: ,

LARANGAN PERUSAKKAN BUMI


“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.

(Q.S. al-Qashash:77)
Read More …
Categories: ,

REACHING HAPPINESS


MENGGAPAI KEBAHAGIAAN - Suatu ketika, di tepian telaga kelihatan seorang pemuda sedang duduk termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru mata angin telah di laluinya, namun tidak ada satupun titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya.

“Sedang apa kau di sini wahai anak muda?” tanya seseorang. Rupanya ada seorang lelaki tua.

“Apa yang kau risaukan..?”

Anak muda itu menoleh ke samping, “Aku lelah Pak Tua. Telah berbatu-batu jarak yang ku tempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga ku temukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melalui gunung dan lembah, tapi tidak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemanakah aku harus mencarinya? Bilakah akan ku temukan rasa itu?”

Lelaki tua itu duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Dipandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, dia mulai berkata, “Di depan sana, ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku.”

Mereka berpandangan.

“Ya... tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu,” Pak Tua mengulangi kalimatnya lagi.

Perlahan.... pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, taman. Tidak berapa lama, ditemuinya taman itu. Taman yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang sedang mekar. Maka tidak heranlah, banyak kupu-kupu yang berterbangan di sana. Dari kejauhan Pak Tua melihat, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu. Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-ngendap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan. Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Dia tidak ingin kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Dia gagal. Dia mulai berlari tak beraturan.

Diterjangnya sana-sini. Dirempohnya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana. Gerakannya semakin liar. Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupukupu yang dapat ditangkap. Si pemuda mulai kelelahan. Nafasnya semakin kencang, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan, “Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah.”

Tampak Pak Tua yang berjalan perlahan. Ada sekumpulan kupukupu yang berterbangan di sisi kanan dan kiri Pak Tua. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.

“Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Merempoh-rempoh tak tentu arah, menerobos
tanpa peduli apa yang kau rusak?” Pak Tua menatap pemuda itu.

“Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu.”

“Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Kerana kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemanamana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri.”

Pak Tua mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu- kupu yang hinggap di hujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu- kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengkagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.

HIKMAH:
Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, merempoh sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya.

Namun kita belajar. Kita belajar bahawa kebahagiaan tidak boleh di dapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahawa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.

Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh. Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita. Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu “hinggap” di hati kita, namun kita tidak pernah memperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.


Sumber: Dr. Sudarmono
Read More …
Categories: ,

ABU NAWAS DIANTARA SENGKETA DUA PEREMPUAN - Kebijaksanaan Abu Nawas lagi-lagi diuji. Suatu ketika, Khalifah Harun Al Rasyid memanggilnya ke istana. Khalifah tengah dibingungkan oleh dua perempuan yang bersengketa terhadap seorang bayi mungil. Sang khalifah telah berupaya segala langkah damai, tapi gagal. Kedua perempuan itu tetap mati-matian saling mengakui sebagai pemilik absah sang bayi. Sengketa ini sampai berlangsung berhari-hari.

Langkah terakhir, Sang Khalifah pun memanggil Abu Nawas untuk meminta pertolongan. Biasanya dari pikiran Abu Nawas selalu keluar ide-ide gila yang tak tepikirkan banyak orang untuk menyelesaikan sebuah persoalan.

Lalu, datanglah Abu Nawas ke istana. Sang Khalifah tampaknya lebih mempercayai Abu Nawas daripada hakim untuk urusan ini. Kedua perempuan dihadapkan ke persidangan. Sementara Abu Nawas berperan sebagai hakim. Namun setelah persidangan berjalan, Abu Nawas tidak langsung memberikan keputusan solusi saat itu juga. Baru keesokannya Abu Nawas mencetuskan ide yang cemerlang.

Saat sidang dilanjutkan di hari kedua, semua hadirin termasuk Khalifah meyakini Abu Nawas yang dikenal cerdik dan pandai itu dapat menyelesaikan kasus tersebut.

Benar saja, Abu Nawas pun mengeluarkan keputusan yang 'gila'. Keputusan Abu Nawas membuat semua hadirin yang datang termasuk sang khalifah tercengang. Apa keputusannya? Dia memerintahkan algojo untuk membelah dua bayi mungil itu dengan pedang.

Sontak dua perempuan itu terkejut dan marah. Mereka bertanya, apa yang akan dilakukan Abu Nawas terhadap bayi yang tidak berdosa.

Abu Nawas lalu berkata, “Sebelum saya mengambil tindakan, apakah salah satu dari kalian bersedia mengalah dan menyerahkan bayi itu kepada yang memang berhak memilikinya?”

“Tidak, bayi itu adalah anakku,” teriak kedua perempuan itu.

Dua perempuan itu masih belum ada yang bersedia mengalah meski algojo sudah mengeluarkan pedangnya. Sikap keras kepada dua perempuan itu memaksa Abu Nawas untuk memutuskan membelah bayi itu menjadi dua. Sebagian untuk perempuan yang pertama, sebagian lain untuk perempuan kedua.

“Jangan, tolong jangan belah bayi itu. Biarlah, aku rela bayi itu seutuhnya diserahkan kepada perempuan itu,” pinta perempuan kedua dengan suara setengah berteriak.

Sementara perempuan pertama tak berkata kecuali hanya diam dan tercengang.

Mendengar itu, Abu Nawas tersenyum lega. Dengan segera dia menyerahkan bayi itu kepada perempuan kedua yang memohon tadi. Menurut Abu Nawas, tidak ada satu orang pun ibu yang tega anaknya disembelih. Seorang ibu lebih memilih dirinya menderita dari pada anaknya.


Sumber: Detik ramadan
Read More …
Categories: ,

RABI 'AH AL-ADAWIAH OF EXPERT PROSTRATION WHO HER LOVER TEARS JUST FOR ALLAH SWT


RABI 'AH AL-ADAWIAH, AHLI SUJUD YANG AIR MATA CINTANYA HANYA UNTUK ALLAH - Ia seorang wanita sufi yang dikenal sebagai ahli ibadah dan kebijaksanaan di masanya. Dalam tubuhnya mengalir darah keturunan dari sahabat Nabi saw, Ali bin Abi Thalib. Ia bernama lengkap Rabi'ah binti Ismail bin Hasan bin Zaid bin Ali bin Abi Thalib.

Ia senantiasa dimintai fatwa dari beberapa ulama-ulama sufi di masanya. Rasa ketakutannya kepada Allah telah menjadikannya sebagai seorang wanita yang senantiasa menangis. Seperti saat ia mendengar seorang laki-laki membaca ayat-ayat Alquran yang berhubungan dengan neraka di hadapannya, ia langsung berteriak dan tersungkur karena rasa ketakutannya terhadap api neraka.

Ia senantiasa melakukan salat malam secara penuh. Ketika fajar mulai menjelang, ia tidur sebentar di tempat salatnya hingga pagi tiba.

Pada suatu waktu, datang seorang laki-laki memberikan uang sebanyak 40 dinar kepadanya. Ia berkata kepada Rabi'ah, "gunakanlah uang ini untuk keperluan-keperluanmu".

Mendengar perkataan itu, Rabi'ah Adawiyah menangis. Ia menengadahkan mukanya ke langit, seraya berkata, "Tuhan telah mengetahui, bahwa aku malu meminta barang-barang duniawi kepada-Nya, padahal ia lah yang memiliki dunia ini. Oleh karena itu, bagaimana mungkin aku akan meminta duniawi kepada orang yang sebenarnya tidak memiliki dunia itu?".

Air matanya selalu bercucuran di saat mengingat hari kematian. Ia laksana disambar petir di saat teringat hari kematian itu. Bahkan ia selalu merasa kaget dan merasa ketakutan sekali di saat terjaga dari tidurnya. Ia seraya berkata, "wahai jiwaku!, berapa lama engkau tertidur dan berapa lama pula engkau dalam keadaan terjaga? Aku benar-benar merasa ketakutan di saat engkau (jiwa) tertidur dan tidak bangun lagi, sehingga yang ada di hadapanmu hanyalah hari kebangkitan".

Salah satu kata bijak darinya adalah: "sembunyikanlah kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan kejelekanmu". Ia berkata: "wahai Tuhanku, ampunilah penyelewenganku selama ini, ampunilah aku!".

Ia meninggal dunia di Baitul Maqdis tahun 135 H pada usia lebih dari 80 tahun. Ia dikafankan di dalam jubahnya sendiri yang berasal dari anyaman rambut, dan tutup dari kain bulu yang senantiasa ia gunakan pada saat salat malam. Ini semua adalah karena wasiat yang ia berikan kepada pembantunya agar ia dikafankan semacam itu. Ia juga berwasiat agar ia dimakamkan di Baitul Maqdis.

Tidaklah benar yang mengatakan jika perkataan, "aku tidak menyembah-Mu lantaran mengharapkan surga-Mu dan takut atas neraka-Mu, melainkan hanya karena kecintaanku kepada-Mu" adalah berasal dari perkataan Rabi'ah Adawiyah. Dan sangat tidak benar pula, jika tasawuf Rabi'ah Adawiyah identik dengan nilai-nilai yang dianggap sesat dalam dunia sufi. Misalnya, kerinduan kepada Tuhan, Fana' (peleburan diri seorang hamba dengan tuhannya), persaksian langsung terhadap Tuhan, dan lain sebagainya.


Sumber: Buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi dalam Detik Ramadan
Read More …
Categories: , ,


TIGA PERTANYAAN
Sumber Gambar: Google Image


THREE QUESTIONS

TIGA PERTANYAAN - Ada seorang pemuda yang mencari seorang guru agama, pemuka agama atau siapapun yang bisa menjawab tiga pertanyaannya. Akhirnya sang pemuda itu menemukan seorang bijaksana.

Pemuda (P) : Anda siapa? Bisakah menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?

Bijaksana (B) : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.

P : Anda yakin? Sedang profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

B : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.

P : Saya punya tiga buah pertanyaan.

Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya.
Apakah yang dinamakan takdir?

Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukkan ke neraka yang terbuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba sang orang bijaksana tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras.

P (sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?

B : Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawaban saya atas tiga buah pertanyaan yang Anda ajukan.

P : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.

B : Bagaimana rasanya tamparan saya?

P : Tentu saja saya merasa sakit.

B : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

P : Ya.

B : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!

P : Saya tidak bisa.

B : Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudNya

B : Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

P : Tidak.

B : Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?

P : Tidak.

B : Itulah yang dinamakan Takdir.

B : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?

P : Kulit.

B : Terbuat dari apa pipi anda?

P : Kulit.

B : Bagaimana rasanya tamparan saya?

P : Sakit

B : Walaupun setan dan neraka sama terbuat dari api, neraka tetap menjadi tempat menyakitkan untuk setan. 


Sumber: Dr. Sudarmono

Read More …
Categories: ,
Read More …
Categories: , ,

WHAT SHOULD A PARENT DO WHEN INVITE THEIR CHILDREN MEET NEW PEOPLE


HAL-HAL YANG HARUS DIPERSIAPKAN SAAT MENGAJAK ANAK BERTEMU ORANG BARU - Saat Hari Raya atau Lebaran menjadi momen untuk anak bertemu orang-orang baru yang selama ini jarang atau bahkan belum pernah ditemui dalam hidup mereka. Saat menghadapi momen ini, tidak semua anak bisa dengan mudahnya beradaptasi. Ada anak yang bisa langsung bersahabat atau akrab dengan orang-orang baru tersebut, tapi ada juga yang memilih menarik diri.

Kalau anak Anda tipe orang yang cenderung menjauh saat bertemu dengan orang-orang baru, bantulah dia menghadapi situasi tersebut. Berikut beberapa strategi yang bisa dicoba seperti dipaparkan zerotothree:

1. Jadikan diri Anda sebagai tempatnya berlindung. Perkenalkan anak dengan orang-orang baru tersebut melalui tangan Anda. Anda bisa sambil memangku atau memegang tangannya yang lain, saat mengajaknya mengobrol dengan sanak saudara.

2. Usahakan Anda memberikan energi yang positif saat berhadapan dengan para kerabat ini di Hari Raya. Perhatikan ekspreksi wajah dan bahasa tubuh Anda saat bicara dengan orang lain. Anak akan memperhatikannya dan menjadi tanda baginya apakah memang orang lain ini bisa diterimanya juga atau tidak.

3. Kalau memang anak Anda sangat pemalu, tak ada salahnya memberitahukan pada kerabat yang ingin mengajaknya berkenalan. Minta kerabat menggunakan mainan atau buku favoritnya untuk membuatnya merasa akrab saat mendekatkan diri padanya.

4. Jauh-jauh hari sebelum acara silaturahmi, mengobrolah dengan anak mengenai topik ini. Katakan padanya kalau dia akan bertemu banyak orang baru tidak lama lagi. Cobalah untuk membiasakannya datang ke tempat baru yang membuatnya harus berinteraksi misalnya arena bermain. Cara lainnya, ceritakan hal menarik apa yang akan ditemukannya saat bertemu dengan sanak saudara baru. Misalnya saja, kita akan ke rumah paman A, di sana dia memelihara kelinci. Semakin dia tahu situasi yang akan dihadapinya, dia akan merasa lebih nyaman.

5. Gunakan buku dan foto untuk membuat anak paham apa yang akan dihadapinya saat bertemu orang baru. Beli buku yang menggambarkan bagaimana situasi ketika bertemu dengan orang dan suasana baru. Anda bisa juga memakai foto, kalau memang ada. Dengan menunjukkan anak gambar-gambar orang yang akan ditemuinya nanti, dia akan merasa lebih familiar.

6. Jangan labeli anak 'pemalu. Label tersebut justru bisa semakin membuatnya merasa demikian dan itu sama sekali tidak membantu. Katakan saja pada sanak saudara kalau anak termasuk yang butuh waktu untuk beradaptasi.


Sumber: Detik
Read More …
Categories: ,

TIPS ABU NAWAS SEDUCING ALLAH AND 3 QUESTION ABOUT SINS


TIPS ABU NAWAS MERAYU ALLAH DAN 3 PERTANYAAN SOAL DOSA - Tak selamanya Abu Nawas bersikap konyol. Kadang-kadang timbul kedalaman hatinya yang merupakan bukti kesufian dirinya. Bila sedang dalam kesempatan mengajar, ia akan memberikan jawaban-jawaban yang berbobot sekalipun ia tetap menyampaikannya dengan ringan.

Seorang murid Abu Nawas ada yang sering mengajukan macam-macam pertanyaan. Tak jarang ia juga mengomentari ucapan-ucapan Abu Nawas jika sedang memperbincangkan sesuatu. Ini terjadi saat Abu Nawas menerima tiga orang tamu yang mengajukan beberapa pertanyaan kepada Abu Nawas.

“Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?” ujar orang yang pertama.

“Orang yang mengerjakan dosa kecil,” jawab Abu Nawas.

“Mengapa begitu,” kata orang pertama mengejar.

“Sebab dosa kecil lebih mudah diampuni oleh Allah,” ujar Abu Nawas. Orang pertama itupun manggut-manggut sangat puas dengan jawaban Abu Nawas.

Giliran orang kedua maju. Ia ternyata mengajukan pertanyaan yang sama, “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?” tanyanya.

“Yang utama adalah orang yang tidak mengerjakan keduanya,” ujar Abu Nawas.

“Mengapa demikian?” tanya orang kedua lagi.

“Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu pengampunan Allah sudah tidak diperlukan lagi,” ujar Abu Nawas santai. Orang kedua itupun manggut-manggut menerima jawaban Abu Nawas dalam hatinya.

Orang ketiga pun maju, pertanyaannya pun juga seratus persen sama. “Manakah yang lebin utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?” tanyanya.

“Orang yang mengerjakan dosa besar lebih utama,” ujar Abu Nawas.

“Mengapa bisa begitu?” tanya orang ktiga itu lagi.

“Sebab pengampunan Allah kepada hamba-Nya sebanding dengan besarnya dosa hamba-Nya,” ujar Abu Nawas kalem. Orang ketiga itupun merasa puas argumen tersebut. Ketiga orang itupun lalu beranjak pergi.



Si murid yang suka bertanya kontan berujar mendengar kejadian itu. “Mengapa pertanyaan yang sama bisa menghasilkan tiga jawaban yang berbeda,” katanya tidak mengerti.

Abu Nawas tersenyum. “Manusia itu terbagi atas tiga tingkatan, tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati,” jawab Abu Nawas.

“Apakah tingkatan mata itu?” tanya si murid.

“Seorang anak kecil yang melihat bintang di langit, ia akan menyebut bintang itu kecil karena itulah yang tampak di matanya,” jawab Abu Nawas memberi perumpamaan.

“Lalu apakah tingkatan otak itu?” tanya si murid lagi.

“Orang pandai yang melihat bintang di langit, ia akan mengatakan bahwa bintang itu besar karena ia memiliki pengetahuan,” jawab Abu Nawas.

“Dan apakah tingkatan hati itu?” Tanya si murid lagi.

“Orang pandai dan paham yang melihat bintang di langit, ia akan tetap mengatakan bahwa bintang itu kecil sekalipun ia tahu yang sebenarnya bintang itu besar, sebab baginya tak ada satupun di dunia ini yang lebih besar dari Allah SWT,” jawab Abu Nawas sambil tersenyum.

Si murid pun mafhum. Ia lalu mengerti mengapa satu pertanyaan bisa mendatangkan jawaban yang berbeda-beda. Tapi si murid itu bertanya lagi.

“Wahai guruku, mungkinkah manusia itu menipu Tuhan?” tanyanya.

“Mungkin,” jawab Abu Nawas santai menerima pertanyaan aneh itu.

“Bagaimana caranya?” tanya si murid lagi.

“Manusia bisa menipu Tuhan dengan merayu-Nya melalui pujian dan doa,” ujar Abu Nawas.

“Kalau begitu, ajarilah aku doa itu, wahai guru,” ujar si murid antusias.

“Doa itu adalah, “Ilaahi lastu lil firdausi ahla, Wala Aqwa alannaril Jahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fa innaka ghafiruz dzambil adzimi.”

(Wahai Tuhanku, aku tidak pantas menjadi penghuni surga, tapi aku tidak kuat menahan panasnya api neraka. Sebab itulah terimalah tobatku dan ampunilah segala dosa-dosaku, sesungguhnya Kau lah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar).


Sumber: Ramadhan Detik
Read More …
Categories: ,

THE HUSBAND STORE


TOKO SUAMI - Sebuah toko yang menjual suami baru saja dibuka di kota New York dimana wanita dapat memilih suami. Diantara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut. “Kamu hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI” Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap lantai akan menunjukkan sebuah calon kelompok suami.

Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai lelaki tersebut. Bagaimanapun, ini adalah semacam jebakan. Kamu dapat memilih lelaki di lantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan syarat tidak bisa turun ke lantai sebelumnya kecuali untuk keluar dari toko... Lalu, seorang wanita pun pergi ke toko “suami” tersebut untuk mencari suami..

Di lantai 1 terdapat tulisan seperti ini : Lantai 1: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan Wanita itu tersenyum, kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.

Di lantai 2 terdapat tulisan seperti ini: Lantai 2: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, dan senang anak kecil Kembali wanita itu naik ke lantai selanjutnya.

Di lantai 3 terdapat tulisan seperti ini : Lantai 3: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil dan cakep banget.
“Wow”, tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik.

Lalu sampailah wanita itu di lantai 4 dan terdapat tulisan Lantai 4 : Lelaki di lantai ini yang memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cakep banget dan suka membantu pekerjaan rumah.
“Ya ampun !” Dia berseru, “Aku hampir tak percaya”

Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini: Lantai 5 : Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cakep banget, suka membantu pekerjaan rumah, dan memiliki rasa romantis.

Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia melangkah kembali ke lantai 6 dan terdapat tulisan seperti ini: Lantai 6 : Anda adalah pengunjung yang ke 4.363.012. Tidak ada lelaki di lantai ini. Lantai ini hanya semata-mata bukti untuk wanita yang tidak pernah puas. Terima kasih telah berbelanja di toko “Suami”. Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat anda.


Sumber: Dr. Sudarmono
Read More …
Categories: ,