Fakta Unik Mahasiswa IPB yang Belum Anda Ketahui - Intitut Pertanian Bogor biasa disingkat menjadi IPB, ada juga mahasiswa dahulu kala (zaman kakek atau buyut) yang menyebutnya Fakultas Pertanian Universitas Indonesia  (Faperta UI). Penasaran ya kok bisa dapet julukan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia  (Faperta UI)???

Cerita pendeknya seperti ini ya, Cu (aksen kakek/nenek kalau lagi mendongeng ke cucunya):
Dahulu kala IPB itu FAKULTAS PERTANIAN nya UNIVERSITAS INDONESIA (UI) namun mengalami "mitosis" alias pembelahan/ pemisahan diri karena ada beberapa alasan. 
Kenapa mengalami pemisahan diri?MOHON MAAF, saya tidak akan menceritakan alasan pemisahan diri IPB dari UI di sini. Kenapa?  karena postingan kali ini Edisi Khusus Tentang "Fakta Unik Mahasiswa IPB yang Belum Anda Ketahui", Gaeeesss. Pisss

Saatnya, Kembali Ke Topik Fakta Unik Mahasiswa IPB

Mahasiswa IPB itu lain dari pada yang lain, mereka unik dan berciri khasGaeeesss. Kenapa? Namanya aja Insitut PERTANIAN Bogor namun alumni/ lulusannya kebanyakan berkecimpung di dunia PERBANKAN, JURNALIS (Wartawan), dan BISNIS (bahasa awamnya jual beli, berdagang atau bahasa bule-ya ber-entrepreneur). Maka dari itu IPB sering diplesetin menjadi Institut Perbankan Bogor, Institut Pewartaan Bogor, dan masih banyak lagi. Tidak fair juga kalau mahasiswa IPB disalahkan karena tidak bekerja di bidang pertanian. Toh di IPB sekarang sudah melebarkan sayapnya menjadi universitas umum seperti universitas lainnya. IPB sudah menyediakan fakultas dan program studi selain pertanian salah diantaranya Fakultas Kehewanan, Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, serta yang terakhir Fakultas penulis sendiri yakni Fakultas Ekologi Manusia. Gitu, Gaeeesss.


Berikut Beberapa Fakta Unik Lainnya Mahasiswa IPB yang Belum Ketahui:
1. [FAKTA PERTAMA] Mahasiswi Muslim IPB mayoritas menggunakan hijab (jilbab). Orang luar yang pertama kali masuk IPB pasti bingung dan kaget karena universitas umum kok kayak universitas islam dimana kaum hawanya banyak mengenakan hijab (jilbab). Mahasiswi Muslim Baru (MABA Muslim) yang belum mengenakan hijab (jilbab), dijamin cepat atau lambat akan mengenakan hijab karena terpengaruh nuansa dan budaya berhijab IPB. Maka dari pada itu, IPB juga sering disebut Institut Pesantren Bogor.

Bagi adik-adik SMA perempuan yang berat dan banyak tantangan ketika mau mengenakan hijab, silakan dan sangat dianjurkan masuk ke IPB. Di jamin, banyak yang akan memberikan support dirimu serta nuansa budaya hijabnya recommended buat kamu. #Pengamatan dan Pengalaman Pribadi

2. [FAKTA KEDUA] Mahasiswa IPB itu (kecenderungan dan kebanyakan) mentalnya wirausaha. Ketika dibangku kuliah saja, banyak yang memanfaatkan kesempatan untuk menjajakan jajanan. Apalagi disaat ada event-event tertentu (ex. wisudaan, opening penerimaan mahasiswa baru, etc), pasti ada mahasiswa IPB yang menjadi pedagang asongan. Gak Malu? Ya Enggaklah, karena alasan mereka berdagang adalah untuk menggalang dana untuk suatu kegiatan (DANUS). Tak heran, jika lulusan/ alumni IPB banyak yang berwirausaha dan mendirikan suatu perusahaan.

3. [FAKTA KETIGA] Mahasiswa IPB "ngeronda" di kampus. Hal ini salah satu yang membuat suasana di dalam kampus IPB hampir tidak ada sepinya (24 jam nonstop). Siapa sajakah mahasiswa yang "ngeronda" itu? Tidak lain adalah Kumpulan Mahasiswa Manik Internet alias MAFIA DOWNLOADER. Gimana gak betah, kecepatan download atau internet di kampus IPB itu super kuenceng. Ibarat, tombol keyboard belum diberikan komando/ perintah saja, layar laptop pun udah menampilkan apa yang baru kita pikirkan. (lebayyyy Pisss)

Kalau kecepatan internet kayak gini, mau apa loh?! Bingung kan?! Hanya ada di Kampus IPB Pisss
Kecepatan Download Upload IPB
Arsip Pribadi, diambil pada 31 Maret 2014 ‏‎6:33:45

Kecepatan Download, diambil pada ‎11 ‎Juni ‎2013, ‏‎19:07:24
Mahasiswa IPB itu paling demen ngenet di Rektorat, karena kecepetan downloadnya stabil diatas 1Mbps. kalau mau jualan kopi/susu di rektorat malam-malam pasti laris manis, plus gorengan, udah untung besar tuh.

4. [Fakte Ke-4] Mahasiswa Baru (MABA) IPB wajib tinggal asrama selama 1 tahun. Perlu kalian ketahuai, di IPB ada IPK (nilai) asrama juga. Jika kamu di asrama memiliki kelakukan buruk atau sering membuat keonaran, jangan kaget kalau IPK asramamu bakal jelek. Masa-masa di asrama inilah masa-masa terindah terukir dan takkan bisa dilupakan. Dimana dalam satu atap bisa jadi satu kamar, bertemu dengan teman-teman dari sabang sampai merauke. Di asrama inilah tempat belajar dan bertukar informasi budaya-tradisi dari masing-masing daerah.

Rusunawa Mahasiswi IPB, credit: Korpus IPB
Rusunawa Mahasiswi IPB, credit: Korpus IPB

5. [Fakte Ke-5] Mahasiswa Baru (MABA) IPB wajib mengikuti kuliah pendahuluan (matrikulasi) sebelum mengikuti mata kuliah jurusan/ departemen/ program studi. Matrikulasi inilah yang biasa disebut SMA kelas 10 atau IV. Ketika matrikulasi, tahun pertama semester 1, penulis mendapatkan mata pelajaran Biologi, Ekonomi Umum, Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Pengantar Ilmu Pertanian, Kimia, dan Pengantar Matematika. Tahun pertama semester 2, Pengantar Kewirausahaan, Fisika, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Bahasa Inggris, Olahraga dan Seni, Sosiologi Umum, dan Kalkulus.

Mata Pelajaran Matrikulasi Semester 1, 2009
Matrikulasi Mata Pelajaran Semester 2, 2010

6. [Fakta Ke-6] Mahasiswa IPB yang mendapatkan nilai C, saya ucapkan selamat karena Anda mendapatkan Nilai Kecil Abadi. Kenapa saya sebut nilai Abadi? Karena nilai C itu termasuk dalam baris golongan nilai yang tidak bisa diperbaiki/ diulang. #Nilai Paling Kecil Ngenes Sekali

Tahukah Anda? Di IPB, nilai A, AB, BC, C merupakan NILAI ABADI, sebuah nilai yang tidak bisa diperbaiki/ diulang.

Salah satu faktor terbesar penyebab mahasiswa IPB tidak memiliki IPK besar dan tidak bisa lulus dengan predikat cum laude adalah keberadaan dan berlakunya sistem NILAI ABADI.

Nilai Abadi IPB

7. [Fakta Ke-7] Mahasiswa IPB itu paling banyak ngulang (nilai D/E) di mata kuliah Kalkulus dan Pengantar Matematika, dan biasanya berujung DO karena tetap dapet E setelah 3X ngulang.

8. [Fakta Ke-8] Mahasiswa IPB itu butuh waktu 6 bulan hapalin ruang kuliah, efek bagunan yang berbentuk heksagonal.

9. [Fakta Ke-9] Mahasiswa Baru IPB sering dapat nilai C pada mata kuliah Matrikulasi.

10. [Fakta Ke-10] Mahasiswa IPB sering rapat sampe malam suka kumpul di node GKA Faperta atau Node Pinus. Klimaksnya itu  bulan Oktober-ke atas, itu tempat sudah kayak pasar malam aja rame banget bro kumpul-kumpul sama teman disana.

11. [Fakta Ke-11] Mahasiswa IPB itu ada 3 golongan Pertama. Kupu-kupu, kalau habis kuliah langsung pulang ke kostan (gue banget nih). Kura-Kura, habis kuliah pulangnya malam, rapat dulu (tipe2 aktivis himpro dan bem). Kuda-kuda, disebutnya sih wirausaha muda (tipe-tipe yg suka danus pribadi nih). Kupa-kupa, habis kuliah, terus pacaran. Bela-belain ngambil mata kuliah yg gak nyambung dengan mayornya demi bisa sekelas sama si pacar (yang beginian banyak).

12. [Fakta Ke-12] Mahasiswa IPB itu sering bilang "kumpul OMDA" kalau ketemu di kampus malam-malam. OMDA adalah organisasi perkumpulan mahasiswa asal daerah masing-masing, misal Mahasiswa asal Wonogiri = MAHAGIRI.

13. [Fakta Ke-13] Mahasiswa IPB itu naik angkot 02 pasti mau ke Ekalos  atau Naik TransPak/03 pasti mau ke Botani Square, FYI Botani Square itu mallnya IPB loh, tapi mahasiswa IPB gak ada dapet diskon apa-apa tuh dari merchant yang ada disana.

14. [Fakta Ke-14] Mahasiswa IPB itu paling males berurusan sama petugas TU, Petugas Perpustakaan dan Satpam kampus. Mahal banget emang harga senyuman dari mereka, 1:1000 lah yang ramah.

15. [Fakta Ke-15] Mahasiswa IPB itu paling suka ngambil mata kuliah Dasar-dasar komunikasi, pengantar manajemen, rekreasi alam dan ekowista, perilaku konsumen, dan AMDAL Perairan.

16. [Fakta Ke-16] Mahasiswa IPB itu paling males minum obat dari Poliklinik, sakit kepala saja bisa minum 4 butir obat. Semuanya meragukan.

17. [Fakta Ke-17] Mahasiswa IPB itu suka kumpul di Bank BNI Cabang Kampus kalau janjian mau pergi kemana aja.

18. [Fakta Ke-18] Mahasiswa IPB itu temannya banyak, temennya temen TPB gue, temennya temen sekamar gue, temennya temen se OMDA gue, temennya temen matrikulasi gue, temennya temen se lorong asrama, temennya temen kelas TPB, temennya temen kakak kelas gue, temennya temen se Bem, temennya temen himpro, dll.

19. [Fakta Ke-19]  Mahasiswa IPB itu yang pertama kali ditanya saat kenalan adalah "angkatan berapa ? gue 46" angkatan di IPB tidak berdasarkan tahun masuk, melainkan angka sudah berapa tahun IPB memisakan diri dari UI (1963). Mahasiswa masuk tahun 2009 artinya angkatan 46, ini ciri khasnya mahasiswa IPB.

20. [Fakta Ke-20] Mahasiswa IPB itu banyak yang tercuci otaknya saat di asrama TPB buat nulis 100 keinginan yang akan dicapai, termasuk teman sekamar gue yang nulis di keinginan pertamanya nilai Matrikulasi PM dapat A/B, eh tahunya dapat C, langsung gak semangat lagi buat jalanin 99 sisanya.

21. [Fakta Ke-21] Mahasiswa IPB yang pake celana training, kaos oblong plus kunci kamar menggantung di leher keluyuran di Bara, sudah bisa dipastikan 100% kalau mereka itu masih TPB. itu semacam dresscode wajib anak TPB, ditambah lagi tangan menenteng kantong plastik.

22. [Fakta Ke-22] Mahasiswa IPB itu paling takut sama yang namanya jam malam asrama TPB. Zaman gue dulu jam 9 malam, kalau telat ke asrama mending nginep di kostan kakak kelas, tapi gak sedikit juga yg milihi tidur di Al-huriyah (masjid). Gue gak habis pikir, siang aja udah dingin banget tuh lantainya, apalagi malam.

23. [Fakta Ke-23] Mahasiswa IPB itu paling bosen dengan yang namanya OSPEK, bisa 3X Ospek. Tahun pertama OSPEK Kampus, tahun kedua OSPEK Fakultas dan Departemen. Gue salah satu orang yang paling malas dengan yg satu ini. Bahkan bisa empat, kalau yang Himpro nya ngadain ospek lagi.

24. [Fakta Ke-24] Mahasiswa IPB itu sudah harus berjuang mati-matian untuk kuliah sejak pengisian KRS Online. Sikut-menyikut antar mahasiswa demi dapat Mata Kuliah yg gampang dapat nilai A. ini tidak terlepas sistem Mayor-minor di IPB, dimana mahasiswa bisa mengambil mata kuliah diluar departemennya. Misal, anak Ilmu Gizi bisa ngambil mata kuliah Arsitektur Lanskap. atau anak Manajemen Hutan bisa ngambil mata kuliah Gender dan pembangunan dari departemen Ilmu Konsumen dan Keluarga. Berhubung kuotanya yang terbatas, jadi harus cepat-cepatan, dan servernya selalu down saat diakses ribuan mahasiswa.

25. [Fakta Ke-25] Mahasiswa IPB itu gak asing dengan yang namanya TA, dengan berbagai tekniknya.ini umum dimana-mana lah, dikampus lain juga gitu pasti.

26. [Fakta Ke-26] Mahasiswa IPB itu tiba-tiba fanatik banget dengan Fakultasnya kalau lagi OMI (rd: Olimpiade Mahasiswa IPB), istilahnya NKRI nomor 2, Fakulas Nomor 1.


Baca Juga:


Referensi dan Disadur dari: kertasbolong dan pedidikanindonesia
Categories:

9 komentar

fakultas kehewanan apa yah? fakultas A - E kan emang 5 fakultas awal IPB

Pada tanggal 1 September 1963 berdasarkan SK Menteri PTIP nomor 91 tahun 1963 dan selanjutnya disahkan oleh SK Presiden RI nomor 279 tahun 1965, Institut Pertanian Bogor secara resmi berdiri dengan 5 fakultas, yaitu: Fakultas Pertanian (berasal dari Jurusan Pertanian Fakultas Pertanian UI), Fakultas Kehutanan (berasal dari Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UI), Fakultas Kedokteran Hewan (berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan UI), Fakultas Peternakan (berasal dari Fakultas Peternakan dan Perikanan Laut UI), dan Fakultas Perikanan (merupakan gabungan Jurusan Perikanan Darat Fakultas Pertanian dan Jurusan Perikanan Laut Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan UI). Dari tinjauan histori menunjukkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan merupakan dua fakultas yang selanjutnya mengembangkan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Kehutanan. Dari kelima fakultas inilah selanjutnya berkembang fakultas-fakultas lain di IPB yang berkembang lebih kemudian. (fkh.ipb.ac.id/index.php/fakultas/sejarah)

IPB melepaskan diri dari Universitas Indonesia (UI) pada tanggal 1 September 1963. (Buku Panduan Program Sarjana Institut Pertanian Bogor Edisi 2007 dalam wikipedia)

Pada saat itu, dua fakultas di Bogor yang berada dalam naungan UI berkembang menjadi 5 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Pada tahun 1964, lahir Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian yang kini menjadi Fakultas Teknologi Pertanian. (Buku Panduan Program Sarjana Institut Pertanian Bogor Edisi 2007, Buku Panduan Program Sarjana Departemen Teknik Pertanian Institut Pertanian Bogor Edisi 2009 dalam wikipedia).

Pidato Presiden Soekarno pada peletakan batu pertama kampus Fakultas Pertanian Universitas Indonesia (UI) Baranagsiang Bogor begitu menggugah. Pidato tersebutlah yang menjadi peletup semangat pendidikan pertanian di Indonesia. Semangat itulah yang menjadi cikal bakal Institut Pertanian Bogor. (http://www.agronomers.com/2013/09/mengenang-sejarah-perjalanan-panjang-ipb.html)

1947 : Fakultas Pertanian Universitas Indonesia
Pada tahun 1947, Lanbouw Hogeschool dibuka kembali dengan nama baru Faculteit voor Landbouwwetenschapen yang mempunyai jurusan Pertanian dan Kehutanan. Bersamaan dengan itu dibentuk pula Faculteit voor Diergeneskunde yang sebelumnya adalah Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (PTKH). secara organik kedua Faculteit yang berada di Bogot tersebut bernaung dibawah Universiteit an Indonesie yang kemudian berubah nama menjadi Universitas Indonesia. Semua kuliah dan praktikum dipindahkan ke Bogor pada tahun 1948 dengan Salak Hotel menjadi asrama sementara.

Pada Tahun 1950, Faculteit voor Landbouwwetenschapen berubah nama menjadi Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dengan tiga jurusan, yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam, dan Kehutanan. Sedangkan Faculteit voor Diergeneskunde juga turut berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia.

1952 : Peletakan Batu Pertama
Presiden soekarno atau yang akrab dipanggil Bung Karno menginginkan pertanian ditangani secara khusus. Oleh karena itu, Fakultas Pertanian didirikan di Baranangsiang, Bogor. Pada acara peletakan batu pertama Fakultas Pertanian Universitas Indonesia tersebut, Bung Karno menyampaikan pidato khusus bertajuk "Hidup Mati Bangsa Indonesia". Bung karno mengungkapkan bahwa ketersediaan pangan begitu penting hingga menangkut soal hidup atau mati. Bung Karno menyakini bahwa persoalan pangan hanya bisa diselesaikan oleh ahli yang kompeten. Hal itu diwujudkan dengan mempersiapkan para pemuda di bidang pertanian dan pangan melalui sarana pendidikan.

Pada tahun 1957 dibentuk jurusan Perikanan Darat. tahun 1960 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.

1961 : Pencangkulan Pertama Kampus Darmaga
Bermula dari kunjungan Presiden Soekarno ke Wisma Landhuis di kawasan perkebuna karet Darmaga, Bogor. Akhirnya disinilah di Darmaga dipilih sebagai cikal bakal kampus pertanian. suasana pedesaan yang asri dan kebutuhan Fakultas Pertanian yang sudah tidak mencukupi mendorong pembangunan kampus Fakultas Pertanian Darmaga.

Acara pencangkulan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 3 April 1961 di Darmaga Bogor tepat pukul 9 pagi oleh Presiden Soekarno. Jumlah mahasiswa saaititu adalah 941 orang dengan jumlah staf pengajar sebanyak 104 tenaga pengajar tetap, meliputi 13 guru besar (9 tenaga asing), 21 lektor, dan 70 Sarjana dan asisten tingkat II. Selain itu tenaga pengajar juga dibantu 211 tenaga luar biasa dari guru besar, lektor, asisten, hingga asisten mahasiswa. Mulai pada tahun ajaran 1962/1963 secara keseluruhan semua mata kuliah diberikan oleh tenaga pengajar dari Indonesia


1963 : Institut Pertanian Bogor
Beberapa fakultas di UI melepaskan diri untuk membentuk perguruan tinggi sendiri. Setelah sebelumnya, Fakultas Teknik dan Fakultas ILmu Pengetahuan Alam berubah menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Disusul oleh pemisahan Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dua fakultas yang berasal dari UI tersebut berkembang menjadi lima fakultas di IPB yaitu : Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Kehutanan. Pada tahun 1964, didirikan Fakultas Teknilogi dan Mekanisasi Pertanian, yang kemudian pada tahun 1968 berubah menjadi Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian dan sejak tahun 1981 bernama Fakultas Teknologi Pertanian.

Informasi lengkanya silakan ke http://www.agronomers.com/2013/09/mengenang-sejarah-perjalanan-panjang-ipb.html. :cendol

Fakultas Peternakan tuh, bukan fakultas kehewanan

Saya ipb angkatan 36.mmng bner bgt anak ipb s1ipk nya gk gede2 kyk univ lain. Dan sy pun ngulng pm dan klkulus hahaha. Dlu sya 2thun du baranangsiang trus pindh darmga di faperta. Pusing mual2 gr2 bgunnan heksagonalnya. 😊. Dan pke jilban gr2 masuk ipb.

Salam kenal, Pak/ Bu. Semoga budaya positifnya tidak pudar hingga generasi berikutnya ^_^

sy angkatan 38 hehe lucu jg ya cerita adik2, sy angkatan terahir yg tidak harus k asrama tpb, krn pas sy masuk asrama lg d bangun hehe, betul itu masalah nilai, matrikulasi sy kimia dasar dapt d dan ngulang bareng anak2 yg masuk lewat jalur umptn, habis itu statistika dasar sy juga dapet d sengaja gk sy ulang buat kenang kenangan dr ipb satu nilai d d transkrip haha

Salam Kenal, Pak/ Bu. Kenang-kenangan kok nilai D :ngacir

Komentar akan OTOMATIS DIHAPUS jika memberikan komentar mengandung iklan, link aktif, dan perkataan yang tidak sopan. Terima Kasih ^_^